IAZ_ISP_IP_CK

Minggu, 02 Oktober 2011

cara melakukan pemasangan alat infus

Pengertian        : Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui
Pembuluh vena perifer.
Tujuan              : Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman,aseptik dan Benar.
Kebijakan         : Pelaksana pemasangan bisa Dokter konsulen,Dokter rungan,Para Medik terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan melakukan tindakan yang dibantu satu atau lebih tenaga medik/Paramedik/pembantu paramedik.
Prosedur Pemasangan infus           :
  1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan
Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.
2.   Persiapan  :
  1. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%,Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.
  2. Standar infuse.
  3. Pencahayaan yang baik.
  4. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
    1. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien.
    2. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.
3.   Lakukan pemasangan infuse.
  1. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki kanan/kiri,1 hari/2 hari. Contoh pasien struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae  IV Line ditangan sisi berlawanan pasien shock  :2 line  atau vena sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh
  1. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk            menggunakan ligator khusus.
  2. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
  3. Lencangkan kulit dengan  memegang tangan/kaki dengan tangan kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.
  4. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.
  5. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
  6. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
  7. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.
  8. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka saluran                                  infuse perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan apakah lokasi penusukan membengkak,menandakan elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari awal.
  9. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan   plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk ,
  10. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.
  11. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.
  12. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara pemberian infuse ,catat jumlah cairan masuk dan keluar,catat balance cairan selama 24 jam setiap harinya,catat dalam perincian harian ruangan.
4.Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter dapat dilepas dengan cara:
  1. Tutup saluran infuse.
  2. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.
  3. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV catheter .
  4. Kapas difiksasi dengan plester.
  5. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.

cara melakukan pemeriksaan tekanan darah

Langkah-Langkah Pemeriksaan Tekanan Darah

A. Persiapan
1. Lansia
• Atur posisi lansia duduk dilantai.
• Jika telah melakukan aktivitas istirahatkan dulu sampai tenang, karena akan berpengaruh terhadap hasil pengukuran tekanan darah.
2. Persiapan Alat
• Spigmomanometer (Tensi meter).
• Stetoskop

B. Pelaksanaan
1. Atur posisi tangn minimal sejajar dengan letak jantung dan tidak terlalu rendah.
2. Tempatkan atau letakan manset pada lengan atas 3 jari diatas sikut.
3. Tempelkan Manometer pada manset yang telah dipasang.
4. Cari denyut nadi pada arteri brachialis (pada lipatan siku).
5. Setelah nadi ditemukan tempelkan stetoskop pada daerah denyutan nadi tersebut.
6. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa.
7. Cari denyut nadi pada arteri radialis (pada daerah pergelangan tangan).
8. Mulai melakukan pemompaan sampai dirasakan denyutan nadi pada pergelangan tangan menghilang, lalu tambahkan 1 – 2 pompaan.
9. Pegang ujung stetoskop lalu mulai turunkan tekanaan pada manset secara perlahan – lahan.
10. Dengarkan adanya suara ”dug – dug – dug” :
• Bunyi pertama menunjukan tekanan sistolik.
• Bunyi yang terakhir terdengar menunjukan tekanan diastolik.
Contoh : Jika bunyi jarum manometer menunjukan 120 dan bunyi terakhir menghilang jarum manometer menunjukan angka 80 berarti tekanan darah orang tersebut adalah 120/80 mmHg.
11. Sesudah selesai lepaskan stetoskop dan manset dari pergelangan tangan lansia.
12. Catat dan beritahukan hasil yang telah diperoleh.


C. Evaluasi
1. Nilai normal adalah :
• Sistolik : 120 – 160 mmHg.
• Diastolik : 60 – 100 mmHg.
2. Interpretasi:
• Sistolik : > 160 mmHg  Hipertensi
à
• Sistolik : <>